Renungan Aa Gym: Isi dan Topeng
BANYAK orang yang senang dinilai, dipuji, disanjung,
diperhatikan oleh makhluk, maka orang yang demikian cenderung akan sibuk
membangun topeng. Sedangkan orang yang senang dinilai dan diperhatikan oleh
Allah Ta’ala, maka ia akan cenderung sibuk membangun isi.
Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang
yang mensucikan jiwa itu, Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy Syams [91] : 9-10)
Allah Ta’ala tidak melihat rupa, tidak melihat harta kita. Allah
melihat kepada isi hati dan amal perbuatan kita. Bukan tidak boleh kita
berpakaian bagus, tapi hati harus lebih bagus dari pakaian, hati harus punya
niat yang lurus hanya kepada Allah semata.
Jangan sampai kita rela membeli baju yang bagus
apalagi mahal tapi hanya berakibat mengotori hati, sungguh rugi diri kita kalau
begitu. Berpenampilan mesti baik, rapi, bagus, karena Allah Maha Indah dan
mencintai keindahan. Yang tidak boleh itu kalau kita sibuk memperbagus diri
tapi hanya untuk manusia bukan untuk Allah Ta’ala.
Karena tidak sedikit orang yang lebih takut bajunya kotor
daripada takut hatinya kotor. Ada yang lebih sibuk membersihkan kendaraannya
agar mengkilap, daripada sibuk membersihkan hatinya. Ada yang lebih sibuk
mengisi rumahnya dengan perabotan yang bagus daripada sibuk mengisi hati dengan
niat-niat yang mulia nan lurus lillaahitaala.
Padahal jikalau seseorang senantiasa rajin menjaga kebersihan
hatinya, rajin mengisi hatinya dengan niat-niat dan maksud-maksud yang mulia,
maka niscaya yang akan terpancar dari dirinya tiada lain adalah keindahan.
Hidupnya akan senantiasa terurus, tertata, terencana dengan rapi. Sesederhana
apapun penampilan seseorang, jika dia memiliki hati yang bening maka yang akan
terpancar darinya adalah keindahan, keteduhan yang menentramkan. Maasyaa Allah.
Nah saudaraku,
marilah kita senantiasa bermujahadah menjaga dan menata hati kita agar
senantiasa bersih dan penuh dengan dzikir kepada Allah. Sehingga kita termasuk
orang-orang yang beruntung di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin yaa Robbalaalamiin.
Oleh KH Abdullah Gymnastiar
Komentar
Posting Komentar